PENGANTAR
Yubileum 2025 akan diawali dengan dibukanya “Pintu Suci” atau “Porta Santa” di Basilica Santo Petrus pada tanggal 24 Desember 2024 dan akan ditutup pada tanggal 15 Desember 2025.
Pembukaan “Pintu Suci” di Basilika lain di kota Roma akan diikuti pada hari-hari berikutnya. Berita pertama tentang ritus pembukaan pintu suci di Basilika Santo Petrus dimulai pada tahun 1500, oleh Paus Alexander VI. Saat itu, tembok yang menutup pintu suci dibongkar beberapa hari menjelang tahun suci, dan Paus secara simbolis membuka pintu suci sebagai pertanda dibukanya “Pintu Allah” yang maha Kasih untuk mengajak pertobatan seluruh umat dan mendapatkan pengampunan penuh serta berjumpa dengan Yesus sendiri sebagai pintu keselamatan. “Akulah pintu, barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput” (Yoh. 10:9).
Yubileum atau “Tahun Suci” berasal dari tradisi Yahudi, ketika setiap 50 tahun sekali dijadikan sebagai tahun istirahat untuk bumi (untuk membuat hasil panen menjadi lebih kuat) dan pembebasan budak untuk memulihkan kesetaraan dan mengurangi jarak antara si kaya dan si miskin. Permulaan tahun Yubelium Yahudi ditandai dengan peniupan terompet domba jantan, Yobel dari bahasa Ibrani, kemudian dijadikan sebagai tahun Yubileum Kristen.
Gereja Katolik mulai mengenalkan tradisi Tahun Suci dari tahun 1300 oleh Paus Boniface VIII dan kemudian tahun Yubelium ini dirayakan di setiap abad. Karena berbagai alasan interval waktu penyelenggaran tahun suci diturunkan menjadi setiap 33 tahun sekali (seperti durasi hidup Yesus di bumi) tetapi mulai tahun 1450 dan seterusnya, interval waktu tahun Yubelium semakin dikurangi dan sejak itu dirayakan setiap 25 tahun untuk memungkinkan setiap generasi mengalami setidaknya satu kali “Perayaan Tahun Suci”.
Pada kesempatan peristiwa-peristiwa penting tertentu, Yubileum Luar Biasa dirayakan, seperti pada tahun 2016 dirayakan “Tahun Suci Kerahiman”.
Kelahiran resmi tahun Yubelium ini terjadi pada tanggal 20 Februari 1300 ketika Paus Bonifasius VIII mengumumkan tahun Yubileum pertama dengan “Bolla Antiquorum habet trust relatio” dan penetapan indulgensi tahun Yubileum pertama.
Boniface adalah Paus ke-193 dalam Gereja Katolik dan merupakan salah satu Paus paling kontroversial pada masanya (misalnya Dante penulis terkenal Italia dalam tulisan Divine Comedy menempatkannya di Neraka).
Yubelium kedua, tahun 1350, mempunyai persiapan yang sangat panjang karena diumumkan tujuh tahun sebelumnya. Namun penantian panjang ini menjadi sulit dilaksanakan akibat adanya bencana seperti wabah pest pada tahun 1348 dan gempa bumi dahsyat yang melanda Italia tengah pada tahun 1349. Di kota Roma mengalami kerusakan parah diantaranya pada atap Basilika Lateran dan Basilika Santo Petrus.
Karena alasan politik, tahun Yubileum di tahun 1800, 1850 dan 1875 tidak dirayakan.